1. Nouvelle-Anguoleme to New Amsterdam to New York City

Giovanni da Verrazzano, kapten sebuah kapal Perancis, adalah orang Eropa pertama yang diketahui mengunjungi daerah New York City pada 1524. Dia menamakannya Nouvelle-Angoulême setelah Royal House of Valois-Angoulême untuk rumah Raja Perancis Francis I, tapi dia tidak bermaksud untuk tinggal di negara ini. Belanda mendirikan koloni perdagangan New Amsterdam tahun 1626 dan berlangsung hingga Inggris menaklukkan daerah ini di tahun 1664. Lalu berganti nama New York direbut kembali oleh Belanda tahun 1673 (di mana itu disebut New Orange, setelah rumah kerajaan Belanda) tapi akhirnya diperdagangkan ke Inggris dan dinamai Suriname pada tahun berikutnya.

2. Bombay to Mumbay

Ketika Portugis mendarat di barat daya India, mereka menamai wilayah Bom Baim ("baik kecil bay"). Nama ini berubah ketika inggris ke Bombay saat itu Inggris mengambil alih kota dan diubah menjadi Mumbai (setelah dewi pelindung Mumbadevi) pada tahun 1995 setelah partai Marathi nasionalis Shiv Sena mengambil alih politik.

3. St. Petersburg to Petrograd to Leningrad to St. Petersburg

Pertama mengambil nama dari St. Petersburg pada tahun 1703, kota berubah menjadi Petrograd pada tahun 1914, Leningrad pada tahun 1924, dan kembali ke St. Petersburg setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Kadang-kadang disebut "Petrus" oleh penduduk setempat, kota didirikan oleh Tsar Peter Agung di 1703. Hal ini berganti nama Petrograd ("Petrus Kota", setelah Tsar) pada tahun 1914 untuk menghapus kata-kata Jerman dari nama lama. Lima hari setelah kematian Lenin, kota ini berganti nama menjadi Leningrad menghormatinya sebagai pemimpin Revolusi Oktober yang dimulai di kota. Itu nama St. Petersburg setelah jatuhnya Uni Soviet.

4. Porcalhota to Amadora

Portugal mengambil dua tempat yang tua lalu diubahnya Terletak di dekat Lisbon, kota asli dari Porcalhota dinamai Vasco Porcalho, tapi bahasa sehari-hari berarti "kecil kotor satu". Penduduk setempat berhasil meminta raja untuk mengubah nama pada tahun 1907.

5. Canton to Guangzhou

Sekarang ketiga kota terbesar Cina dengan lebih dari 13 juta penduduk, Guangzhou tidak memiliki nama resmi ketika pedagang Eropa tiba. Hanya disebut "ibukota provinsi", kota ini dinamai provinsi sekitarnya Guangdong dan berasal nama diromanisasi-nya, Canton, dari Portugis "Cantão", sebuah transkripsi Guangdong. Nama itu diubah ke Guangzhou setelah pembentukan Republik Rakyat Cina pada tahun 1949.